OpenArt Logo
Sign in
Prompt: A close-up of a quill writing in a leather-bound notebook, with sketches of the Mona Lisa and flying machines visible on the pages. The camera pans slowly to show da Vinci’s face, deep in thought, surrounded by his inventions and art.
P

Peter Monday

Model: DreamShaper XL1.0

Prompt:

A close-up of a quill writing in a leather-bound notebook, with sketches of the Mona Lisa and fly...Show more
Scale: 7
Steps: 25
Seed: 1617137856
Width: 576
Height: 1024
Sampler: DPM++ 2M SDE Karras

Create your first image using OpenArt.

With over 100+ models and styles to choose from, you can create stunning images.

More images like this
Prompt: The image of a person holding the Holy Quran in his hand to a candle holder
Prompt: For if thou altogether holdest thy peace at this time, then shall there enlargement and deliverance arise to the Jews from another place; but thou and thy father's house shall be destroyed: and who knoweth whether thou art come to the kingdom for such a time as this?
Prompt: Spreuke 1:1-7 DB [1] Die boek Spreuke is in die tyd van Dawid se seun Salomo geskryf. [2] Al die spreuke wil ons wys hoe om te leef. Dit is bedoel om mense wys en gelukkig te maak. Hierdie spreuke moet jy jou eie maak, want dit wil die volgende doen: [3] dit wil jou die kuns van die lewe aanleer, jou met ’n gedissiplineerde lewenstyl help. Dit wil jou leer wat reg en billik is.[4] Dit wil jou insig gee. Dan sal jy ’n goeie aanvoeling hê vir wat reg en gepas is in elke omstandigheid waarin jy beland.Dit wil onervare gelowiges leer hoe om reg te leef. Vir jongmense ook.[5] Dit wil die gelowiges wat klaar weet hoe om reg te leef, nog meer kennis gee en vir dié wat reeds insig het, nog meer lewensvaardighede. [6] So sal hulle al die spreuke nog beter verstaan. Hulle sal snap wat wyse mense sê.[7] Lewensgeluk begin by liefde vir die Here. Sonder liefde is daar geen lewensvreugde nie. Iemand wat die Here nie liefhet nie en ook nie weet hoe om reg te leef nie, is dom. Hy verag ook al die spreuke.
Prompt: A shabby journal lying open on an antique wooden table, bathed in the warm glow of a candle light. The pages are filled with faded photographs, pressed handwritten notes, creating a sense of nostalgia and mystery. Cinematic lighting, hyperrealistic detail, 32k resolution.
Prompt: (Jesus with a nun reading Bible), serene atmosphere, warm light illuminating the scene, soft focus, peaceful expressions on their faces, richly textured background of an old chapel, scriptural elements like candlelight and ancient manuscripts, (ultra-detailed), profound sense of spirituality and calmness, harmoniously blended colors creating a divine ambiance.
Prompt:
Prompt: A heroic historical figure stands valiantly amidst a swirling chaos of madness and turmoil, their determined expression etched with resilience. The scene is set in a tumultuous battlefield shrouded in an ominous, stormy sky, lightning illuminating jagged clouds. Tattered banners flutter wildly in the wind as debris and shadowy figures of insanity swirl around them. The hero’s armor glints faintly in the dim, flickering light, embodying courage against overwhelming chaos. Dramatic cinematic lighting, photorealistic style, emphasizing the intense contrast between order and madness, creating an epic, emotional atmosphere that captures the timeless struggle of a hero fighting against the irrational.
Prompt: Sumur Beersyeba menyimpan banyak kisah dalam Alkitab, penuh dengan simbol dan makna yang dalam. Menurut Kitab Kejadian, sumur ini adalah tempat perjanjian damai antara Abraham dan Abimelekh, raja Gerar. Ceritanya dimulai ketika Abraham menetap di tanah Negeb, dan sebagai tanda perdamaian, ia menggali sebuah sumur di tengah gurun yang kering. Namun, para hamba Abimelekh kemudian mengklaim sumur itu, memicu konflik antara Abraham dan raja. Untuk mengakhiri perselisihan ini, Abraham memberikan tujuh anak domba kepada Abimelekh sebagai tanda kesaksiannya bahwa dialah yang menggali sumur tersebut. Dengan menerima hewan-hewan itu, Abimelekh mengakui hak Abraham atas sumur, dan keduanya membuat perjanjian di tempat itu. Mereka menamai tempat itu Beersyeba, yang berarti "Sumur Sumpah" atau "Sumur Tujuh," merujuk pada sumpah atau tujuh anak domba yang dipersembahkan Abraham. Sumur Beersyeba kemudian menjadi tempat kudus, melambangkan perdamaian, kesetiaan, dan hubungan antara manusia dan Tuhan. Sumur ini juga menjadi tempat doa dan perenungan bagi generasi berikutnya. Keturunan Abraham, seperti Ishak dan Yakub, kembali ke sumur ini saat mereka membutuhkan petunjuk dari Tuhan atau ketika menghadapi cobaan besar dalam hidup mereka. Di tempat ini, Tuhan menampakkan diri dan memberikan janji-Nya, menegaskan kasih setia-Nya kepada Abraham dan keturunannya. Lebih dari sekadar sumber air, Sumur Beersyeba menjadi lambang kehadiran Tuhan yang setia, melampaui batas-batas fisik dan melintasi generasi
Prompt: hyper-realistic Spell tomb of MYST, Old book, magic, fantasy character art, illustration, dnd, warm tone